Minggu, 07 Desember 2014


PRODI FARMASI
UNISSULA








Setelah membuka prodi  di bidang keguruan, yakni S1 Pendidikan Bahasa Indonesia dan S1 Pendidikan Matematika beberapa waktu lalu, kali ini Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang secara resmi membuka prodi  Farmasi (S1) di bawah naungan Fakultas Kedokteran mulai tahun ajaran 2011/2012 ini.

Sementara itu Naniek Widyaningrum, dosen Farmasi Unissula menjelaskan bahwa Prodi Farmasi Unissula didirikan dengan berbagai keunggulan yang mungkin sulit di dapatkan dari prodi Farmasi di tempat lain. Diantara keunggulan itu adalah uang gedungnya (DPI) hanya 8 juta dan biaya per SKS nya hanya 60ribu. “Ini merupakan biaya kuliah jurusan Farmasi termurah di Semarang saat  ini, para calon mahasiswa bisa mengeceknya di tempat lain. “Dengan biaya 60 ribu per SKS, juga terhitung sangat murah” ujar Widya.

Meski baru di buka tahun ini, namun  Widya percaya diri  Prodi Farmasi Unissula akan segera menjadi primadona baru yang diperhitungkan di dunia pendidikan. Masih menurut Widya, selain unggul dari segi biaya juga ada berbagai keunggulan yang akan membuat iklim belajar mahasiswa lebih fresh dan nyaman. Pertama, Memiliki Rumah Sakit Pendidikan sendiri (Teaching Hospital) yaitu Rumah Sakit Islam Sultan Agung yang menjadi pusat penelitian, pendidikan, pelatihan dan pelayanan yang islami serta skill yang terampil.

Kedua, diintegrasikan dengan fakultas- fakultas yang bergerak di bidang kesehatan yakni Fakultas Kedokteran, Kedoktreran Gigi, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Fakultas Psikologi sehingga ilmu yang didapat lebih aplikatif. Ketiga, Farmasi Unissula sendiri berencana untuk mengembangkan industri obat tradisional sebagai teaching industry dan mengembangkan farmasi bahan alam.

Keempat, Bekerjasama di bidang kefarmasian dengan Hiroshima University di jepang, Myongji University di Korea Selatan, Sidi Muhammed Bin Abdullah University di Maroko. Kelima, Penggunaan media pembelajaran dengan cyber learning yang menggunakan teknologi DMB (Digital Multimedia Broadcasting) yang nantinya akan menjadi teknologi digital di masa mendatang.

Untuk menunjang kegiatan mahasiswa Farmasi di Kampus, Unissula menyediakan fasilitas cyber library (perpustakaan digital) yang bisa digunakan untuk mencari berbagai literatur baik buku, jurnal ilmiah yang dapat digunakan untuk melengkapi referensi belajar mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga bisa datang ke PUMANISA (yang merupakan Pusat seni dan Pujasera di Unissula) di mana mereka bisa menemukan copy center, rental, butik dan juga kantin pujasera dengan harga yang sesuai dengan kocek mahasiswa. Di samping itu dengan adanya sport center yang menjadi tempat mahasiswa menyalurkan hobi olahraga, menambah nilai plus tersendiri kampus Unissula.

Banyaknya prospek kerja yang membutuhkan para lulusan Farmasi membuat Unissula merasa perlu untuk menjawab peluang bagus yang hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal dengan mendirikan Prodi Farmasi (S1). Berdirinya Prodi Farmasi sendiri secara tidak langsung melengkapi Fakultas Kesehatan di Unissula dan membuktikan bahwa Unissula sangat concern terhadap bidang kesehatan.

Nantinya kompetensi lulusan Farmasi diharapkan mampu memiliki memiliki kemampuan kerja secara terampil dan profesional, mempunyai karakter kuat, moral, dan profesionalisme. Selain itu juga mampu menerapkan bidang ilmu farmasi dan pengembangan iptek yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan juga dapat melakukan kerjasama dengan ahli-ahli lain dalam menerapkan atau merumuskan cara penyelesaian masalah masyarakat.

Dengan penggabungan kompetensi berupa softskill, hardskill dan emotional skill Unissula yakin bahwa lulusan Farmasi Unissula bisa bersaing dengan perguruan tinggi unggulan sekalipun dalam menyerap berbagai peluang kerja di masa mendatang.

Bangun Kerjasama Dengan Luar Negeri
Rektor Unissula Prof Dr Laode Masihu Kamaluddin mengatakan “Pendirian prodi Farmasi Unissula sangat penting tidak hanya didasarkan prospek prodi farmasi tetapi juga telah melalui kajian mendalam dan kerjasama internasional di bidang kefarmasian dengan Hiroshima University Jepang, Myongji University Korea Selatan, dan Sidi Muhammed Ben Abdallah University di Maroko tetapi juga dilandasi dedikasi yang tinggi di bidang pendidikan”.

Unissula sangat serius dalam mendirikan prodi tersebut dan bahkan telah berancang ancang menggandeng mitra dari luar negeri.  Misalnya saja yang terbaru pada (13/6) lalu Unissula yang di pimpin langsung oleh Wakil Rektor I Drs Widiyanto MSi PhD dan Kepala hubungan dalam dan luar negeri Prof Dr Selamet Imam Wahyudi DEA mengunjungi Sidi Muhammed Ben Abdallah University di Maroko untuk membangun kerjasama dengan universitas tersebut dalam beberapa bidang dan salah satunya adalah kerjasama di bidang kesehatan.

Dimana salah satu kesepakatannya adalah peningkatan penggunaan obat-obatan herbal dalam dunia kedokteran. Kunjungan tersebut juga diikuti oleh Dekan Fakultas Kedokteran Dr dr H Taufiqqurahman R Nasichun SpAnd, dr H Iwang Yusuf MSi, dr Pujiati Abas SpA, Dra Eni Widayati MSi, dr Hj Nur Anna Chalimah Sa’diyah SpPD, Putri Rohimah Ayuningtyas MHSPY, dan Dra Atina Husana MSi Apt.

Kedua universitas  juga merencanakan mengadakan penelitian bersama mengenai penggunaan obat-obatan herbal dalam pengobatan beberapa penyakit. Dimana di Unissula salah satunya akan direalisasikan melalui melalui Fakultas Kedokteran khususnya prodi Farmasi.

Prospek cerah

Adapun prospek kerja lulusan farmasi antara lain di instansi Pemerintah (Dinas Kesehatan, Departemen Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan). Di  Bidang Jasa Kesehatan (Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas, Apotek). Di Bidang Industri Obat-obatan dan Produk Biologi (Perusahaan Farmasi baik PMA dan PMDN seperti misalnya Kalbe Farma, MeadJohnson, Bayer, dll) .

Bidang Industri Makanan (Perusahaan industri makanan baik PMA dan PMDN seperti misalnya Nestle, Wingsfood, Indofood, OrangTua Group, dll). Di Bidang Industri Kosmetik (MarthaTilaar Group, Mustika Ratu,dll). Di industri perbekalan rumah tangga dan kesehatan (Unilever, P&G, dll). Di Industri jamu dan obat tradisional (Air mancur, Jamu Jago, Sido muncul, Nyonya Meneer, dll).  Bidang Riset dan Pendidikan  (Perguruan Tinggi baik swasta ataupun negeri dan juga sekolah Tinggi, dan Lembaga Penelitian).  Bidang Perdagangan (Menjadi penjamin mutu standar keamanan, efikasi, dan kualitas obat-obatan dan alat kesehatan).

Ari Sentani ST, staf Badan PR Unissula mengatakan bahwa pendaftaran mahasiswa baru prodi Farmasi di Unissula saat ini sudah mulai di buka hingga 20 Agustus untuk pendaftaran off line, dan 30 Agustus untuk pendaftaran on line. Pendaftaran mahasiswa baru bertempat di gedung biro rektor Unissula Jl raya Kaligawe km 4. Dimana pendaftaran mahasiswa baru bisa ditutup sewaktu waktu jika telah memenuhi kuota.

2. BUDAI AKADEMIK ISLAM


BUDAI DI UNISSULA

BUDAYA AKADEMIK ISLAM DI UNISSULA
Budaya belajar yang harus dikembangkan di dalam masyarakat Islam adalah budaya ibadah, karena salah satu tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT seperti di terangkan dalam..
firman Allah (Q.S. 51: 56).
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون﴾ ﴿
Artinya, Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Seluruh babak kehidupan dan penghidupan manusia dalam segala aktivitasnya harus dibingkai dengan nilai ibadah. Demikian juga di dalam kehidupan kampus juga dihiasi dan dijiwai oleh nilai-nilai ibadah. Berangkat dari budaya inilah, budaya belajar yang berlaku dilingkungan UNISSULA juga diusahakan tidak lepas dari nilai ibadah untuk tidak kehilangan jatidirinya sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam yang bersemboyan “Bismillah, Membangun Generasi Khiara Ummah”.
Komitmen Unissula dengan visi Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah membawa konsekuensi pada optimalisasi peran untuk menjadi bagian dari gerakan membangun peradaban Islam. Dalam konteks ini, strategi Budai menjadi pilihan untuk memulai gerakan dengan program rekonstruksi ilmu dan perilaku atas dasar nilai-nilai Islam.
Budai yang ditetapkan pada tanggal 18 agustus 2005 . Hal ini dilatarbelakangi kondisi dunia pendidikan di Indonesia yang secara praktikal semakin materialistis dan telah berakibat kehancuran akhlak bangsa .
Khaira Ummah adalah generasi terbaik yang Allah potensikan mampu memimpin dunia mengganti kaum yahudi, Nasrani dan kekuatan lainnya yang membangun peradaban .
Gerakan Thaharah (lingkungan bersih, sehat dan bebas rokok)
Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kesehatan. Hal yang terkait dengan kebersihan disebut At-Thaharah.Di tandaskan di dalam Al-qur’an, betapa penting kedudukan orang-orang yang mensucikan diri di mata Allah, yang di terangkan dalam surat Al-Baqarah 222;
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri”
Gerakan Shalat Berjamaah
Di dalam Islam shalat merupakan perintah yang utama dan kewajiban yang harus ditunaikan, serta ada ancaman besar bagi orang yang meninggalkannya. Allah SWT berfirman:
﴿مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَر َقَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ﴾ 
(Q.S. Al-Muddatstir: 42-43) yang artinya, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. Shalat juga merupakan pilar agama dan kunci syurga, karena perkara yang pertama diperhitungkan dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amal perbuatannya dianggap baik; sebaliknya apabila shalatnya buruk, maka segala amal perbuatannya dianggap buruk pula.
Shalat berjama’ah adalah termasuk dari sunnah Rasulullah dan para shahabatnya. Rasulullah dan para shahabatnya selalu melaksanakannya, tidak pernah meninggalkannya kecuali jika ada ‘udzur yang syar’i. Bahkan ketika Rasulullah sakit pun beliau tetap melaksanakan shalat berjama’ah di masjid dan ketika sakitnya semakin parah beliau memerintahkan Abu Bakr untuk mengimami para shahabatnya. Para shahabat pun bahkan ada yang dipapah oleh dua orang (karena sakit) untuk melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.

Kalau kita membaca dan memperhatikan dengan sebaik-baiknya Al-Qur`an, As-Sunnah serta pendapat dan amalan salafush shalih maka kita akan mendapati bahwa dalil-dalil tersebut menjelaskan kepada kita akan wajibnya shalat berjama’ah di masjid. Di antara dalil-dalil tersebut adalah:

1. Perintah Allah Ta’ala untuk Ruku’ bersama Orang-orang yang Ruku’

Dari dalil yang menunjukkan wajibnya shalat berjama’ah adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya): "Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat serta ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’." (Al-Baqarah:43).

2. Perintah Melaksanakan Shalat Berjama’ah dalam Keadaan Takut

Tidaklah perintah melaksanakan shalat berjama’ah dalam keadaan biasa saja, bahkan Allah telah memerintahkannya hingga dalam keadaan takut. Allah berfirman (yang artinya): "Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (shahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata". (An-Nisa`:102).

3. Perintah Nabi untuk Melaksanakan Shalat Berjama’ah

Al-Imam Al-Bukhariy telah meriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits: Saya mendatangi Nabi dalam suatu rombongan dari kaumku, maka kami tinggal bersamanya selama 20 hari, dan Nabi adalah seorang yang penyayang dan lemah lembut terhadap shahabatnya, maka ketika beliau melihat kerinduan kami kepada keluarga kami, beliau bersabda (yanga artinya): "Kembalilah kalian dan jadilah bersama mereka serta ajarilah mereka dan shalatlah kalian, apabila telah datang waktu shalat hendaklah salah seorang di antara kalian adzan dan hendaklah orang yang paling tua (berilmu tentang Al-Kitab & As-Sunnah dan paling banyak hafalan Al-Qur`annya) di antara kalian mengimami kalian." (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 628, 2/110 dan Muslim semakna dengannya no. 674, 1/465-466).

4. Larangan Keluar dari Masjid setelah Dikumandangkan Adzan

Sesungguhnya Rasulullah melarang keluar setelah dikumandangkannya adzan dari masjid sebelum melaksanakan shalat berjama’ah. Al-Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: "Rasulullah memerintahkan kami, apabila kalian di masjid lalu diseru shalat (dikumandangkan adzan-pent) maka janganlah keluar salah seorang di antara kalian sampai dia shalat (di masjid secara berjama’ah-pent) (Al-Fathur-Rabbani Li Tartib Musnad Al-Imam Ahmad no. 297, 3/43).
             
5. Tidak Ada Keringanan dari Nabi bagi Orang yang Meninggalkan Shalat Berjama’ah

Sesungguhnya Nabi yang mulia tidak memberikan keringanan kepada ‘Abdullah Ibnu Ummi Maktum untuk meninggalkan shalat berjama’ah dan melaksanakannya di rumah, padahal Ibnu Ummi Maktum mempunyai beberapa ‘udzur sebagai berikut:

a. keadaannya yang buta,
b. tidak adanya penuntun yang mengantarkannya ke masjid,
c. jauhnya rumahnya dari masjid,
d. adanya pohon kurma dan pohon-pohon lainnya yang menghalanginya antara rumahnya dan masjid,
e. adanya binatang buas yang banyak di Madinah dan
f. umurnya yang sudah tua serta tulang-tulangnya sudah rapuh.

Al-Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: Seorang laki-laki buta mendatangi Nabi lalu berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya tidak mempunyai seorang penuntun yang mengantarkanku ke masjid". Lalu ia meminta Rasulullah untuk memberi keringanan baginya untuk shalat di rumahnya maka Rasulullah memberikannya keringanan. Ketika Ibnu Ummi Maktum hendak kembali, Rasulullah memanggilnya lalu berkata: "Apakah Engkau mendengar panggilan (adzan) untuk shalat?" ia menjawab "benar", maka Rasulullah bersabda: "Penuhilah panggilan tersebut."


Kaum Muslimah Lebih Utama Shalat di Rumahnya

Adapun bagi kaum muslimah maka yang lebih utama baginya adalah shalat di rumahnya daripada di masjid, sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur`an: "Wa buyuutuhunna khairullahunna" (dan rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka) dan juga hadits-hadits yang sangat banyak yang menjelaskan keutamaan shalat di rumah bagi kaum muslimah. Tapi apabila kaum muslimah meminta idzin untuk shalat di masjid maka tidak boleh dilarang bahkan harus diidzinkan. Tetapi ketika dia keluar ke masjid harus memenuhi syarat-syaratnya yaitu menutupi aurotnya secara sempurna, tidak memakai wangi-wangian, tidak ditakutkan menimbulkan fitnah dan yang lainnya yang telah dijelaskan para ‘ulama.

Syaikhul Islam menjelaskan bahwa dalam keadaan tertentu shalatnya muslimah di masjid lebih utama dari pada di rumah ketika di masjid terdapat pelajaran (ta’lim) yang disampaikan oleh ahlus sunnah, tetapi jika di masjid tidak ada kajian ‘ilmu maka shalat di rumah lebih baik daripada di masjid.

Gerakan Busana Islam

Adab berpakaian dalam pergaulan dilikungan kampus UNISSULA belum sepenuhnya dilaksankan dalam hal ini adalah mahasiswi, masih ada sebagian mahasiswi yang  mengenakan baju tidak sesuai dengan adab pergaulan yang mencerminkan akhlakul karimah yang sesuai dengan ajaran Islam. Tetapi ada pula sebagian yang lain yang menggunakan sesuai tuntunan ajaran agama. Model pakaian yang mahasiswi kenakan tersebut ketat, sehingga lekuk tubuh dapat terlihat dengan jelas. mahasiswa (putra) sebagian besar banyak yang memakai celana jeans.Pakaian harus selaras dengan tata kesopanan Islam, sedangkan pakaian menurut tata kesopanan Islam yaitu terdapatnya sifat-sifat sebagai berikut (Muhammad Yusuf Qardhawi, “halal dan haram dalam Islam) :
1.      Harus menutup semua badan, selain yang memang telah dikecualikan oleh Al-Qur’an “Apa-apa yang bisa tapak” (Q.S. An-Nur ayat 31).
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا﴾ ﴿
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya”.
2.      Tidak tipis dan tidak membentuk badan sehingga tampak kulit
3.      Tidak memperhatikan batas-batas anggota tubuh dan menampakkan bagian-bagian yang cukup menimbulkan fitnah, sekalipun tipis; seperti pakaian yang dibuat mengikuti mode fashion Barat yang membentuk payudara yang bulat, pinggang, punggung, dan sebagainya. 
4.      Khusyu’ dan bersahaja, baik dalam cara berjalannya.
5.      Tidak bermaksud untuk menarik perhatian laki-laki

.

informasi seputar unissula

                                               ARTIKEL TENTANG KAMPUS UNISSULA





SEJARAH
   Unissula didirikan oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) pada tanggal 16 Dzulhijjah 1381 H, bertepatan dengan 20 Mei 1962 M, Tiga fakultas telah dibuka yakni Fakultas Agama Islam, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Pasti Alam. Pada tahun berikutnya didirikan Fakultas Kedokteran (10 Oktober 1963). Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, dan Fakultas Teknik kemudian menggantikan FIPIA dibuka pada tahun berikutnya, bersama dengan semangat untuk meningkatkan pengetahuan melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sekarang, Unissula telah berkembang menjadi universitas terkemuka dengan 12 fakultas dan 27 program sarjana (S1) dan 5 program pascasarjana (S2) serta Diploma 3 (D3)
Sebagai salah satu Universitas Islam terkemuka di Indonesia dengan pengalaman selama 50 tahun, Unissula memiliki peran strategis bagi Indonesia dan dunia Islam pada khususnya. Dengan demikian, prestasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi harus dicapai serta sumber daya manusia yang berkualitas akan terus diciptakan. Menyelenggarakan pendidikan tinggi islam yang berorientasi pada kualitas dan kesetaraan universal melalui penerapan budaya akademik islami.

PERESTASI MAHASISWA
   Setelah melalui seleksi ketat beberapa wakil dari unissula berhasil menjadi juara dalam seleksi mahasiswa berprestasi dan DIKTENDIK yang di adakan oleh Kopertis VI tahun 2012.
Rektor Unissula, Prof Dr Laode M Kammaludin memberikan ucapan selamat dan sukses kepada pemenang dan tetap terus berjuang agar memperoleh prentasi maksimal di tingkat nasional
Berikut nama nama pemenang Mawapres & DIKTENDIK berprestasi tingkat Kopertis VI tahun 2012 wakil dari Unissula :
  • Dr Mutamimah SE MSi, Juara Dosen Berprestasi
  • Abdul Rochim ST MT, Juara Ketua Program Studi Berprestasi
  • Adityo Wibowo ST MEng, Juara Tenaga Administrasi Akademik Berprestasi
  • Indah Setiawati SPd, Juara Pengelola Keuangan Berprestasi
  • Atiya Mahmud Hana, Juara Mahasiswa Berprestasi